Desember 28, 2009

Mengkritik itu mudah

Mengkritik itu mudah, karena melihat kesalahan orang lain itu gampang. Namun kritik yang didasari oleh mencari-cari kesalahan orang lain tak mungkin dapat mempermudah keadaan. Anda tak perlu menghabiskan waktu dan tenaga anda untuk menilai apakah orang lain telah berbuat salah atau benar. Karena itu sangat mudah! Yang sulit adalah melihat kesalahan diri sendiri. Waspadailah bila anda begitu pandai mengkritik. Jangan-jangan anda tak mampu lagi melihat kebenaran. Dan sebuta-butanya orang ialah mereka yang tak bisa menangkap cahaya kebenaran. Sekali anda gembira bisa menemukan sebutir debu kesalahan orang lain, anda tergoda untuk mendapatkan yang sebesar kerikil. Begitu seterusnya, hingga tanpa sadar anda telah menciptakan gunung kesalahan orang. Orang tak pernah suka berkaca pada cermin yang memantulkan kekurangan wajahnyaMaka dari itu janganlah anda menjadi bayangan atas kesalahan orang lain. Bantulah mereka menemukan sisi positif diri mereka. Di saat itu pula orang lain akan memantulkan sisi baik anda sendiri.

Desember 26, 2009

Harga Seorang Perempuan

PeKa Online-Kairo, Mesir,
Dari jauh terlihat seorang pemuda tertatih-tatih. Tampak keletihan diwajahnya menunjukkan jauhnya perjalanan yang ia tempuh. Kini, sampailah ia di Madyan, di tepi sebuah sumber air jernih.
Diperhatikannya ramai orang-orang sedang memberi minum ternak mereka. Tak jauh dari tempat itu dilihatnya dua orang perempuan sedang menahan ternak mereka. Dengan hati-hati ia dekati mereka berdua seraya bertanya: "Apa yang kalian perbuat di sini". Mereka pun menjawab: "Kami baru bisa memberi minum ternak kami setelah para penggembala itu pergi, sedang bapak kami adalah seorang yang lanjut usia".
Tanpa menunggu permintaan, naluri kemanusiaan pemuda ini mendorongnya untuk segera menolong keduanya. Setelah itu tanpa menunggu ucapan terima kasih atau sekedar berbasa basi segera ia menyingkir menjauhi mereka dan menyandarkan punggungnya di bawah sebuah pohon seraya mengeluhkan keletihan dan kesulitan hidup kepada Tuhannya.
Tak berapa lama kemudian ia didatangi oleh salahsatu dari dua perempuan tadi. Dengan malu-malu ia berkata: "Sesungguhnya bapakku mengundangmu sebagai balas budi atas pertolonganmu terhadap kami". Kemudian ia pun berjalan mengikuti keduanya.
Namun siang itu angin sedang 'bertingkah'. Akibat ulah angin tersebut sang pemuda itu beberapa kali agak salah tingkah berjalan di belakang kedua perempuan tersebut. Segera ia berkata: "Sebaiknya saya yang di depan. Kalian hanya perlu mengatakan lurus atau belok ke kanan dan ke kiri". Keduanya pun setuju.
Kisah di atas diabadikan Allah dalam Al Qur'an pada surat Al Qashash: 22-26. Adapun pemuda tadi adalah Nabi Musa AS. dan kedua gadis tersebut adalah dua orang putri Nabi Syu'aib AS (menurut sebagian ahli tafsir). Salah seorang diantara perempuan itu akhirnya meminta bapaknya untuk mempekerjakan Nabi Musa guna meringankan tugas mereka.
Dua sifat yang membuat sang bapak menyetujuinya yaitu kuat dan dapat dipercaya. Sang bapak bertanya: "Dari mana engkau tahu ia kuat dan dapat dipercaya ?". Sang putri pun menjelaskan kuatnya sang pemuda ketika mengangkat batu besar dan membantu meminumkan ternak. Selain itu sepanjang perjalanan kesantunan sang pemuda terlihat jelas. Ini menunjukkan bahwa ia dapat dipercaya.
-o0o-
Di Madinah, suatu ketika ada seorang muslimah pergi ke toko perhiasan. Di tempat itu banyak orang yahudi berniaga dan bekerja sebagai tukang emas. Ia membawa perhiasan hendak dijual ke salah satu toko.
Ketika ia sedang duduk di depan toko sambil tawar-menawar, sekelompok yahudi datang mendekatinya. Lalu dimintanya sang muslimah untuk membuka kain penutup wajahnya. Permintaan itu jelas ditolaknya.
Seorang yahudi lainnya yang berada di belakang muslimah itu menyematkan ujung bajunya dengan sebuah duri pada bagian punggung bajunya. Ketika wanita itu bangun hendak berdiri tampak auratnya. Mereka (orang-orang Yahudi itu) tertawa terbahak-bahak, sedangkan sang muslimah berteriak minta pertolongan.
Sekonyong-konyong datanglah seorang pemuda muslim memenuhi panggilan tersebut lalu menyerang dan membunuh pengrajin emas tersebut. Pemuda itu kemudian dikeroyok dan dihabisi oleh orang-orang yahudi. Akibat peristiwa tersebut terjadi perkelahian antara pihak keluarga pemuda dan Yahudi Qainuqa'.
Menanggapi kejadian ini Rasul SAW meminta kaum Yahudi untuk tidak mengganggu kaum Muslimin. Namun peringatan ini dibalas dengan cemoohan: "Hai Muhammad, janganlah engkau menepuk dada atas kemenannganmu melawan kaum yang tak becus berperang (yakni orang-orang Quraisy)! Kalau engkau berani cobalah lawan kami. Kami bukanlah kaum seperti mereka!".
Rasulullah SAW bersabar dan tetap menahan diri. Namun sikap ini justru dianggap sebagai tanda ketakutan. Perbuatan Yahudi itu jelas tidak bisa ditolelir lagi.
Selama 15 hari mereka dikepung. Sampai akhirnya Rasulullah memutuskan untuk mengusir mereka dari Madinah. Kaum muslimin kemudian benar-benar aman dan tentram, terhindar dari gangguan benalu peradaban tersebut.
-o0o-
Di suatu fajar Khalifah Umar RA. berjalan-jalan di sudut-sudut kota. Tak sengaja ia mendengarkan sebuah perbincangan serius antara seorang gadis dengan ibunya. Sang ibu menyarankan kepada putrinya untuk mencampur susu dengan air tawar supaya mendapat keuntungan banyak.
Putrinya menjawab: "Amirul Mukminin melarangnya, wahai Ibuku!!!". "Bukankah Amirul Mukminin tidak mengetahuinya?", timpal sang ibu. Dengan tegas pula gadis itu berkata: "Tetapi Tuhannya Amirul Mukminin mengetahuinya!".
Umar tersenyum mendengar percakapan tersebut. Seusai shalat Shubuh ia segera meminta 'Ashim (putranya) untuk menanyakan kondisi keluarga gadis tersebut yang tampaknya memerlukan bantuan. Sekembalinya dari sana, 'Ashim diminta untuk kembali lagi. Kali ini bersama Umar.
Akhirnya putra Umar tersebut mempersunting gadis yang shalihah itu. Dari pernikahan berkah ini lahirlah seorang anak perempuan yang cantik, cerdas dan bertakwa, Ummu 'Ashim. Ketika menginjak usia remaja Abdul Aziz bin Marwan saudara Khalifah Abdul Malik meminangnya. Ketika beliau menjadi wali Mesir, lahirlah putra pertama beliau, Umar Khamis Khulafaurrasyidin (Khulafaurrasyidin yang kelima).
-o0o-
Ketiga sampel di atas menunjukkan betapa berharganya seorang perempuan. Yaitu ketika sang perempuan menghargai dan menghormati dirinya sendiri. Ketika sang muslimah menyadari ke'wanitaan'nya. Ketika sang perempuan mematuhi pesan-pesan wahyu.
Tetapi, ketiga kisah di atas justru semakin membuat penulis bersedih dan berduka. Terlebih ketika harian Akhbar beberapa waktu lalu memberitakan -dengan porsi yang cukup besar- seorang mahasiswi fakultas hukum American University of Cairo dinobatkan sebagai Miss Egypt tahun 2001.
Lebih parah lagi ketika penulis mengantar seorang teman berbelanja di sebuah swalayan. Seorang ibu berjilbab rapi berjalan dengan suaminya yang berjenggot cukup lebat. Tahukah anda siapakah yang berada diantara mereka berdua, bercanda dengan manjanya? Seorang gadis belasan tahun mengenakan pakaian yang tak layak untuk dideskripsikan di sini. Sebuah pemandangan yang sangat kontras.
Kedua contoh terakhir di atas adalah bagian dari realita negeri Mesir, bumi para Nabi yang sampai saat ini ribuan anak manusia masih berbondong-bondong ke tempat ini untuk menuntut ilmu-ilmu agama dan bahasa arab. Rasanya penulis hampir berputus asa melihat realita kaum muslimin saat ini. Benarlah ucapan seorang Jerman, ketika menyatakan keislamannya ia mengatakan: "Beruntunglah saya. Saya mengenal Islam sebelum saya mengenal kaum muslimin".
Kecemasan penulis agak terobati ketika menyadari bahwa masih banyak dari para perempuan yang memahami fitrahnya sebagai perempuan. Hanya saja mereka enggan dan malu menampakkan diri. Mereka tampil di saat-saat tertentu saja. Karena hobbi mereka bukanlah mejeng di mall-mall atau ber'haha-hihi' di taman universitas atau ditempat rekreasi. Dari rahim-rahim suci merekalah kelak akan lahir generasi yang akan sanggup mengenyahkan zionis dari Palestina.
Kondisi Mesir saat ini diperburuk dengan undang-undang Mesir yang baru bahwa anak dari hasil pernikahan antara perempuan Mesir dan laki-laki asing tak dapat memperoleh kebangsaan Mesir. Padahal di pihak lain tidak sedikit orang-orang Mesir yang melarikan diri dari negerinya setelah ia menjadi 'orang'. Seperti Zuweil ilmuwan Mesir yang pernah meraih nobel fisika. Ia lebih memilih Amerika daripada negeri kelahirannya. Juga beberapa orang yang 'kepincut' perempuan-perempuan Israel.
Dari sini penulis -sebagai seorang muslim- mengajak untuk memperhatikan pendidikan kaum muslimat. Tanggung jawab pendidikan seorang anak perempuan pertama kali berada di pundak ibu bapaknya. Sebagai adik perempuan, saudara laki-laki atau kakaknya mesti membantu menguatkan kepercayaan sang muslimah terhadap norma Islam sebagai alternatif gaya hidupnya. Sang suami pun ketika telah mengucapkan qabul, wajib memperhatikan pendidikan keluarganya. Mengapa ? Karena seorang wanita shalihah akan menjadi sekolah pertama bagi anak-anak suaminya.
Sekarang ini ternyata masih banyak perempuan muda yang menggandrungi De Caprio, Pierce Brosnan, Tom Cruise, Julia Robert dan Cindy Crawford. Berapa banyak diantara mereka yang mengenal cerita dua putri Nabi Syu'aib AS., kisah Maryam ibunda Nabi Isa AS. serta kejeniusan Aisyah muda, ibu kaum mukminin sedunia ?.
Bila suatu kaum meremehkan wanita niscaya Allah akan remehkan mereka dengan kehancuran. Jika suatu kaum berlebihan memuja perempuan niscaya Allah akan jatuhkan mereka dengan kebinasaan. Islam datang dengan sebuah norma moderat, merefleksikan ajaran proporsional, mengemban misi umat ini sebagai ummatan wasathan (umat yang moderat). (lihat QS. Al Baqarah: 143). (jos)


Permainan Ibu Guru

Ibu Guru berjilbab rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari'at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata, "Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "Penghapus!" Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!". Dan permainan diulang kembali. Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.

"Anak-anak, begitulah ummat Islam. Sebermula kalian jelas dapat membedakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak
pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika."

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain. Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham Bu Guru"

"Baik permainan kedua," Ibu Guru melanjutkan. "Bu Guru ada Qur'an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu "dijaga" sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain, tetapi tak ada yang berhasil.

Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an ditukarnya dengan buku filsafat materialisme. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet. "Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar. Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pundasi
yang kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau pundasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari'at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka inginkan."

"Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Bu Guru?" tanya mereka. Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar, lalu mereka bangkit serentak. Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo'a dahulu sebelum pulang..."

Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.


Ini semua adalah fenomena Ghazwu lFikri (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh Islam. Allah berfirman: Mereka hendak memadamkan cayaha Allah dengan mulut-mulut mereka, sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu (QS 9:32).

Musuh-musuh Islam berupaya dengan kata-kata yang membius ummat Islam untuk merusak aqidah ummat umumnya, terkhusus generasi muda Muslim. Kata-kata membius itu disuntikkan sedikit demi sedikit melalui mas media, grafika dan elektronika, tulisan-tulisan dan talk show, hingga tak terasa. Maka tampak dari luar masih Muslim, padahal internal dalam jiwa ummat, terkhusus generasi muda sesungguhnya sudah ibarat poteng (tapai singkong, peuyeum). Maka rasakan dan pikirkanlah itu dan ingatlah bahwa dunia ini hanya persinggahan sementara, ingatlah akan Hari Pengadilan.
WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 4 Mei 2003
[H.Muh.Nur Abdurrahman]



Desember 12, 2009

SUATU HARI gue jalan-jalan ke malioboro

SUATU HARI gue jalan-jalan ke malioboro jogja dan menemukan adegan
lucu. Saat itu ada bule kehilangan sepeda motornya yg baru saja diparkir
di depan toko. Lalu dia bertanya ke temenku yg saat itu kebetulan berada
di tempat parkir, namanya Paijo, apakah dia ngeliat orang yg ngambil
sepeda motornya.

Paijo yg orang jowo asli bilang,"Yes, he use to table square-square. Worth
he fast-fast go without any wet expire."

Maksudnya: Iya, dia memakai kemeja kotak-kotak. Pantes dia cepat-cepat pergi
tanpa basa basi. Lalu dengan sok berwibawa Paijo menasehati, "Different
river if park bicycle motor liver-liver yes." Maksudnya: Lain kali kalo
parkir sepeda motor hati-hati ya.

Si bule bingung nggak tau harus ngomong apa. Lalu Paijo bergumam dalam hati
karena takut bulenya denger, "Basic bule!"
Maksudnya: Dasar bule!
Si bule ngeloyor pergi dan dengan pe-de nya Paijo bilang, "Breasttttt!"
sambil melambaikan tangannya.
Maksudnya: Dadaaaaa! (jumlah a di belakang harus sama dengan jumlah huruf t)

"Basic stupid, Paijo don't know himself ." (baca: Dasar bego, Paijo gak tau
diri) pikirku dalam hati saat itu...takut kedengeran Paijo karena dia pasti
tahu artinya.

IF

Posted by: "hendrik manix"
Sat Sep 30, 2006 7:12 pm (PST)
If you're mad with someone , and nobody's there to fix
the situation... You fix it .
Maybe today, that person still wants to be your friend
. And if u don't, tomorrow can be too late .

If you're in love with somebody , but that person
doesn't know...
tell her/him.
Maybe today, that person is also in love with you .
And if you don't say it, tomorrow can be too late .

If you really want to kiss somebody... kiss her/him.
Maybe that person wants a kiss from you, too . And if
you don't kiss her/him today, tomorrow can be too late
.

If you still love a person that you think has
forgotten you...
tell her/him.
Maybe that person have always loved you. And if you
don't tell her/him today , tomorrow can be too late.

If you need a hug of a friend... ask her/him for it.

Maybe they need it more than you do. And if you don't
ask for it today, tomorrow can be too late.

If you really have friends who you appreciate.. . tell
them.
Maybe they appreciate you as well. That if you don't
and they leave or go far away today , tomorrow can be
too late.

If you love your parents, and never had the chance to
show them... do it .
Maybe you have them there to show them how you feel.
That if you don't and they leave today , then tomorrow
can be too late.

Hebatnya Cinta

Pernah gak kamu merasakan bahwa kamu mencintai seseorang, meski kamu tahu ia tak sendiri lagi dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak terbalas. Tapi kamu tetap MENCINTAINYA....Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai, meski kamu tahu dia tidak akan pernah peduli, ataupun ia peduli dan mengerti, tapi dia tetap pergi....Pernahkah kamu merasakan HEBATNYA CINTA. Tersenyum kala terluka. Menangis kala bahagia. Bersedih kala bersama.
Tertawa kala berpisah...Aku.....Aku pernah...Aku pernah tersenyum meski terluka. Karena ku yakin Tuhan tak menjadikannya untukku. Aku pernah menangis kala bahagia. Karena ku takut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja...Aku pernah bersedih kala bersamanya. Karena ku takut aku akan kehilangan dia suatu saat nanti. Dan...Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya. Karena sekali lagi CINTA TAK HARUS MEMILIKI. Dan tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku...Aku tetap bisa mencintainya. Meski dia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku. Karena CINTA ADA DIDALAM JIWA. Dan bukan ada di dalam raga.

Teman

Hidup ini akan terasa bahagia & indah apabila kita memiliki banyak teman.
Kita tertawa kita sedih dibuatnya, berbagi cerita, bercanda, bermain bersama, bahkan berantam itulah yang pernah kita alami dengan teman kita.
Seperti Tuhan telah menciptakan pola sidik jari manusia tak pernah ada yang sama / serupa, begitupun Tuhan menciptakan watak & sipat teman-teman kita, kadang kita sulit memahaminya.

Banyak dari teman-teman kita yang selalu berbuat baik , tapi tak sedikit pula yang selalu berbuat jahat , mungkin itu adalah sebuah proses yang telah direncanakan yang Diatas untuk mendidik diri kita, tinggal bagaiman cara kita mensikapinya.
Teman yang baik akan memberikan contoh baik , teman yang buruk atau jahat akan menjadi cermin buat kita dan tahukah posisi kita di mana ?.
Mungkinkah kita akan selalu berjalan bersamanya atau membiarkan Ia berjalan sendiri tanpa harus kita temani.
Teman adalah bunga perjalanan hidup kita yang selalu menghiasi taman – taman hati kita, sangatlah beragam, ada yang berwarna, ada yang berdaun, dan ada juga yang tumbuh & bertubuh penuh dgn duri, itulah bunga yang sering ditemukan dalam perjalanan hidup kita.
Tekadang mengharumkan, menyegarkan tapi tak jarang durinya menusuk hingga menyakitkan.
Tapi itulah anugrah yang telah diberikan Tuhan agar perjalanan ini tak terasa membosankan.
Syukurilah apabila kita masih memiliki banyak teman, teman adalah mutiara yang sangat berharga, yang harus selalu kita cari, tapi jaganlah hanya ingin dapatkan satu mutiara anda rela mengorbankan lima mutiara yang sudah anda miliki.

Desember 06, 2009

Rahasia Kecil Kebahagiaan

Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup bagaikan lukisan: Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. Dengan Memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.

Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.
Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin Anda menunjukkan seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda. Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena terlalu banyak bercuap-cuap.

Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati: memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Sebab, setiap ciptaan adalah milik Allah. Kita semua adalah ciptaan Tuhan yang satu.

Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila Anda menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke manapun Anda pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.

Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya.

Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku".

Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. kelilingilah padang hidup Anda dengan kebahagiaan.

Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu?
Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain,dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.

Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara yang tidak prinsipiil.

Renungkan setiap rahasia yang ada di dalamnya. Rasakan apa yang dikatakannya.

Pernikahan Agung

“Baarokallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fi khoir”


Semoga Allah memberikan kebahagiaan dan menetapkan kebahagiaan itu padamu serta menghimpun kalian berdua di dalam kebaikan
Allahumma Amien

Kaana kullu amirihi ‘ajaba (Ahh …perlakuannya indah)


Rasul yang mulia berkata bahwa istri terbaik adalah :
“Istri yang paling baik adalah yang membahagiakanmu di saat kamu memandangnya, yang mematuhimu kalau kamu menyuruhnya dan memelihara kehormatan dirinya dan hartanya bila kamu tidak ada disisinya.”
Do’a suami untuk istrinya :

“Ya Allah, karuniakanlah kepada kami istri dan keturunan yang menentramkan hati kami, dan jadikanlah kami penghulu orang-orang yang bertaqwa.”


Semogga Allah memberikan keberkahan dan menetapkan keberkahan itu padamu serta menghimpun kalian berdua di dalam kebaikan
Allahuma Amien

Kaanu kullu amirihi’ajaba (Ahh… perlakuannya indah)

Rasul yang mulia berkata bahwa istri terbaik adalah :
“Istri yang paling baik adalah yang membahagiakanmu di saat kamu memandangnya, yang mematuhimu kalalu kamu menyuruhnya dan memelihara kehormatan dirinya dan hartanya bila kamu tidak ada di sisinya”.

Do’a suami untuk istrinya :

“Ya Allah, karuniakanlah kepada kami istri dan keturunan yang menentramkan hati kami, dan jadikanlah kami penghulu orang-orang yang bertakwa”.

Kunci Kehidupan dan Kebahagiaan

1. Kunci kebahagiaan adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya
2. Kunci rezeki adalah berusaha diiringi dengan istighfar dan ketakwaan
3. Kunci surga adalah tauhid
4. Kunci iman adalah merenungi ayat-ayat Allah dan makhluk-Nya
5. Kunci kebaikan adalah kejujuran
6. Kunci kehidupan hati adalah merenungkan kitab suci, berdoa di malam hari dan meninggalkan perbuatan dosa
7. Kunci ilmu pengetahuan adalah bertanya dan menyimak dengan baik
8. Kunci pertolongan dan keberhasilan adalah sabar
9. Kunci kebahagiaan adalah takwa
10. Kunci bertambahnya nikmat adalah bersyukur
11. Kunci rindu akhirat adalah menjaga jarak dengan dunia
12. Kunci agar permintaan dikabulkan adalah berdoa.
Enam Batu Ujian Cinta (for those who plan 2 get married)

Bagaimana kami tahu bahwa cinta kami cukup dalam untuk menghantar kami ke arah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang sempurna? Bagaimana kami dapat yakin bahwa cinta kami ini cukup matang untuk diikat sumpah nikah serta janji untuk berdampingan seumur hidup sampai maut memisahkan?
Pertama, Ujian untuk merasakan sesuatu bersama.
Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan. Cinta sejati memikirkan pihak yang lainnya, bukan memikirkan diri sendiri. Jika kalian membaca sesuatu, pernahkah kalian berpikir, aku ingin membagi ini bersama sahabatku? Jika kalian merencanakan sesuatu, adakah kalian hanya berpikir tentang apa yang ingin kalian lakukan, ataukah apa yang akan menyenangkan pihak lain? Sebagaimana Herman Oeser, seorang penulis Jerman pernah mengatakan, "Mereka yang ingin bahagia sendiri, janganlah kawin. Karena yang penting dalam perkawinan ialah membuat pihak yang lain BAHAGIA. Mereka yang tidak ingin dimengerti pihak yang lain, janganlah kawin. Karena yang penting di sini ialah MENGERTI PASANGANNYA." Maka batu ujian yang pertama ialah : "Apakah kita bisa sama-sama merasakan sesuatu? Apakah aku ingin menjadi bahagia atau membuat pihak yang lain bahagia?"
Kedua, Ujian kekuatan.
Saya pernah menerima surat dari seorang yang jatuh cinta, tapi sedang risau hatinya. Dia pernah membaca entah di mana, bahwa berat badan seseorang akan berkurang kalau orang itu betul-betul jatuh cinta. Meskipun dia sendiri mencurahkan segala perasaan cintanya, dia tidak kehilangan berat badannya dan inilah yang merisaukan hatinya. Memang benar, bahwa pengalaman cinta itu juga bisa mempengaruhi keadaan jasmani. Tapi dalam jangka panjang cinta sejati tidak akan menghilangkan kekuatan kalian; bahkan sebaliknya akan memberikan kekuatan dan tenaga baru pada kalian. Cinta akan memenuhi kalian dengan kegembiraan serta membuat kalian kreaktif, dan ingin menghasilkan lebih banyak lagi. Batu ujian kedua : "Apakah cinta kita memberi kekuatan baru dan memenuhi kita dengan tenaga kreaktif, ataukah cinta kita justru menghilangkan kekuatan dan tenaga kita?"
Ketiga, Ujian penghargaan.
Cinta sejati berarti juga menjunjung tinggi pihak yang lain. Seorang gadis mungkin mengagumi seorang jejaka, ketika ia melihatnya bermain bola dan mencetak banyak gol. Tapi jika ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ayah dari anak-anakku?", jawabnya sering sekali menjadi negatif. Seorang pemuda mungkin mengagumi seorang gadis, yang dilihatnya sedang berdansa. Tapi sewaktu ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ibu dari anak-anakku?", gadis tadi mungkin akan berubah dalam pandangannya. Pertanyaannya ialah:"Apakah kita benar-benar sudah punya penghargaan yang tinggi satu kepada yang lainnya? Apa aku bangga atas pasanganku?"
Keempat, Ujian kebiasaan.
Pada suatu hari seorang gadis Eropa yang sudah bertunangan datang pada saya. Dia sangat risau, "Aku sangat mencintai tunanganku," katanya, "tapi aku tak tahan caranya dia makan apel." Gelak tawa penuh pengertian memenuhi ruangan. "Cinta menerima orang lain bersama dengan kebiasaannya. Jangan kawin berdasarkan paham cicilan, lalu mengira bahwa kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah di kemudian hari. Kemungkinan besar itu takkan terjadi. Kalian harus menerima pasanganmu sebagaimana adanya beserta segala kebiasaan dan kekurangannya. Pertanyaannya: "Apakah kita hanya saling mencintai atau juga saling menyukai?"
Kelima, Ujian pertengkaran.
Bilamana sepasang muda mudi datang mengatakan ingin kawin, saya selalu menanyakan mereka, apakah mereka pernah sesekali benar-benar bertengkar, tidak hanya berupa perbedaan pendapat yang kecil, tetapi benar-benar bagaikan berperang. Seringkali mereka menjawab, "Ah, belum pernah, kami saling mencintai." Saya katakan kepada mereka, "Bertengkarlah dahulu, barulah akan kukawinkan kalian." Persoalannya tentulah, bukan pertengkarannya, tapi kesanggupan untuk saling berdamai lagi. Kemampuan ini mesti dilatih dan diuji sebelum kawin. Bukan seks, tapi batu ujian pertengkaranlah yang merupakan pengalaman yang "dibutuhkan" sebelum kawin. Pertanyaannya: "Bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah?"

Keenam, Ujian waktu.
Sepasang muda mudi datang kepada saya untuk dikawinkan. "Sudah berapa lama kalian saling mencintai?" Tanya saya. "Sudah tiga, hampir empat minggu," jawab mereka. Ini terlalu singkat. Menurut saya minimum satu tahun bolehlah. Dua tahun lebih baik lagi. Ada baiknya untuk saling bertemu, bukan saja pada hari-hari libur atau hari minggu dengan berpakaian rapih, tapi juga pada saat bekerja di dalam hidup sehari-hari, waktu belum rapi, atau cukur, masih mengenakan kaos oblong, belum cuci muka, rambut masih awut-awutan, dalam suasana yang tegang atau berbahaya. Ada suatu peribahasa kuno, "Jangan kawin sebelum mengalami musim panas dan musim dingin bersama dengan pasanganmu." Sekiranya kalian ragu-ragu tentang perasaan cintamu, sang waktu akan memberi kepastian. Tanyakan: "Apakah cinta kita telah melewati musim panas dan musim dingin? Sudah cukup lamakah kita saling mengenal?" Dan izinkan saya memberikan suatu kesimpulan yang gamblang. Seks bukan batu ujian bagi cinta. "Jika sepasang muda mudi ingin punya hubungan seksual untuk mengetahui apakah mereka saling mencintai, perlu ditanyakan pada mereka, "Demikian kecilnya cinta kalian?" Jika kedua-duanya berpikir, "Nanti malam kita mesti melakukan seks - kalau tidak pasanganku akan mengira bahwa aku tidak mencintai dia atau bahwa dia tidak mencintai aku," maka rasa takut akan kemungkinan gagal sudah cukup menghalau keberhasilan percobaan itu. Seks bukan suatu batu ujian bagi cinta, sebab seks akan musnah saat diuji. Cobalah adakan observasi atas diri saudara sendiri pada waktu saudara pergi tidur. Saudara mengobservasi diri sendiri, kemudian tidak bisa tidur. Atau saudara tidur, kemudian tidak lagi bisa mengobservasi diri sendiri. Sama benar halnya dengan seks sebagai suatu batu ujian untuk cinta. Saudara menguji, sesudah itu tidak lagi mau mencintai. Atau saudara mencintai, kemudian tidak menguji. Untuk kepentingan cinta itu sendiri, cinta perlu mengekang menyatakan dirinya secara jasmaniah sampai bisa dimasukkan ke dalam dinamika segitiga perkawinan.

CINTA

Banyak orang dengan mudahnya mengatakan "i love you".....namun berapa banyak orang yang tidak mengerti apa arti "love" yang sebenarnya...banyak orang bilang kalau apapun akan dilakukan agar orang yang dia cintai bahagia....tapi berapa banyak juga orang yang tidak sanggup melakukannya...banyak orang bilang kalau ia akan mencintai orang yang dicintai dengan segenap hati....namun berapa banyak juga orang yang justru malah menyakiti...banyak orang bilang kalau cinta itu buta...tidak pandang siapapun....cinta bisa tumbuh kapanpun dimanapun juga...tapi berapa banyak orang yang benar benar lulus dari ujian cinta yang sejati...banyak orang bilang kalau sudah disakiti sedemikian rupa, adalah bodoh bagi orang orang yang sabar dan tetap menanti cinta itu kembali......tapi kalau begitu...dunia ini butuh banyak orang bodoh...yang benar benar mengerti arti cinta...dan tahan uji dalam proses pemurnian cinta yang sejati...banyak orang bilang kalau cinta tak harus memiliki....namun berapa banyak orang yang tetap berusaha memiliki cinta itu...banyak orang bilang mereka sudah mengalami apa arti cinta sebenarnya....namun berapa banyak orang juga yang belum pernah mendapatkan cinta...ketika kita mencintai...akan datang saatnya untuk disakiti...dikecewakan...ada pula saat bahagia...tapi berapa banyak orang yang sanggup untuk bertahan sampai akhir...cinta adalah sesuatu yang sangat berharga....yang berhak dimiliki oleh siapapun di dunia ini...namun cinta seperti benih tanaman...yang harus dirawat...disiangi...diberi air...dan diberi pupuk....ada kalanya cinta harus mengalami penderitaan bak tanaman yang harus menerima terpaan badai hujan dan teriknya matahari...ada kalanya cinta harus mengalami pengorbanan bak tanaman yang dipangkas ranting rantingnya yang tidak berguna...dan ada saatnya...dimana cinta akan tumbuh besar dan kuat...bak pohon yang besar dengan akar akar kuat yang menusuk ke dalam tanah...tidak akan goyah diterpa goncangan apapun...dan siap untuk menghasilkan buah yang ranum....
§ siapkah anda menerima cinta?
§ siapkah anda diuji oleh kebenaran cinta?
§ siapkah anda menderita dan berkorban demi cinta?
§ siapkah anda sabar dan bertahan menunggu hasil dari proses cinta yang sejati?

Harumnya Bunga Kebahagiaan

''Harumnya bunga tidakdapat melawan angin, tapi harumnya kebajikan mampu melawan arah angin, dan bahkan menyebar ke segenap penjurudunia.'' Jadi, siapa yang menabur harumnya kebajikan.
cinta adalahSesuatu yang dimulai dari persahabatan, yang terus berkembang tiapharinya. Didalamnya, ketertarikan fisik hanyalah salah satu aspek dariperasaan yang dibagi bersama. Sesuatu yang mengajar kita menjadi sabardan merencanakan masa depan dengan percaya diri dan tak terburu-buru.Sesuatu yang melibatkan pengertian dan kerelaan menerima si dia besertaapapun kekurangannya. Ketika kedua orang yang terlibat di dalamnya bisamenjadi diri mereka sendiri dan merasa nyaman satu sama lain. Sesuatuyang melibatkan kejujuran, rasa hormat dan percaya. Di dalam cinta takada rasa curiga sehingga yang ada hanya rasa tenang dan aman. Sesuatuyang selalu memberi kita kekuatan dalam menghadapi apapun. Sesuatu yangdiberikan dan diterima. Ketika kita tetap merasa dekat dengan pasangankita, walau berada jauh sekali. Sesuatu yang tetap bisa seimbang denganaspek hidup lainnya selain hubungan. Sesuatu dimana keduanya bisamenghadapi baik masa senang maupun sulit di antara mereka. Sesuatu yangme!mbuat kita berpikir dan melihat lebih jauh. Singkatnya, cinta membuatkita menjadi orang yang lebih baik.Tergila-gila adalah:Gairah instan yang akan habis seiring dengan berjalannya waktu. Sesuatuyang sangat melibatkan ketertarikan. Ketika kalian bersama, yangdiharapkan terakhir hanyalan intimitas. Sesuatu yang tidak hanyamelibatkan rasa curiga, tapi juga tidak percaya pada pasangan, maupunkepada diri sendiri. Sesuatu yang membuat kita mengambil keputusanterburu-buru. Ketika kita selalu memiliki perasaan tak aman bahwa kitaakan kehilangan pasangan kita suatu saat. Tak pernah puas akan pasangankita, dan merasa terganggu dengan berbagai kekurangannya. Sesuatu yangmembuat kita merasa gelisah dan stres ketika si dia tidak sedang bersamakita. Sesuatu yang membuat kita merasa gembira dan bersemangat, tapibukan bahagia dalam arti yang sesungguhnya. Sesuatu yang bisa membuatkita melakukan hal-hal yang bisa kita sesali nanti, tidak seperti cinta.Kesimpulannya, tergila-gila hanyalah sebuah ilusi bahwa kamu sedangjatuh cinta dengan orang lain. Jangan cepat terjebak dengan pikiranbahwa kita sedang jatuh cinta kepada seseorang. Pikirkanlah dahulumasak-masak, apalagi jika ternyata kalian berdua akan menjalin sebuahhubungan. Lis an amazing thing and you'll find it someday. Goodluck!ove

Enam Batu Ujian ( Nikah ) Cinta (for those who plan 2 get married)

Bagaimana kami tahu bahwa cinta kami cukup dalam untuk menghantar kami ke arah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang sempurna? Bagaimana kami dapat yakin bahwa cinta kami ini cukup matang untuk diikat sumpah nikah serta janji untuk berdampingan seumur hidup sampai maut memisahkan?
Pertama, Ujian untuk merasakan sesuatu bersama.
Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan. Cinta sejati memikirkan pihak yang lainnya, bukan memikirkan diri sendiri. Jika kalian membaca sesuatu, pernahkah kalian berpikir, aku ingin membagi ini bersama sahabatku? Jika kalian merencanakan sesuatu, adakah kalian hanya berpikir tentang apa yang ingin kalian lakukan, ataukah apa yang akan menyenangkan pihak lain? Sebagaimana Herman Oeser, seorang penulis Jerman pernah mengatakan, "Mereka yang ingin bahagia sendiri, janganlah kawin. Karena yang penting dalam perkawinan ialah membuat pihak yang lain BAHAGIA. Mereka yang tidak ingin dimengerti pihak yang lain, janganlah kawin. Karena yang penting di sini ialah MENGERTI PASANGANNYA." Maka batu ujian yang pertama ialah : "Apakah kita bisa sama-sama merasakan sesuatu? Apakah aku ingin menjadi bahagia atau membuat pihak yang lain bahagia?"
Kedua, Ujian kekuatan.
Saya pernah menerima surat dari seorang yang jatuh cinta, tapi sedang risau hatinya. Dia pernah membaca entah di mana, bahwa berat badan seseorang akan berkurang kalau orang itu betul-betul jatuh cinta. Meskipun dia sendiri mencurahkan segala perasaan cintanya, dia tidak kehilangan berat badannya dan inilah yang merisaukan hatinya. Memang benar, bahwa pengalaman cinta itu juga bisa mempengaruhi keadaan jasmani. Tapi dalam jangka panjang cinta sejati tidak akan menghilangkan kekuatan kalian; bahkan sebaliknya akan memberikan kekuatan dan tenaga baru pada kalian. Cinta akan memenuhi kalian dengan kegembiraan serta membuat kalian kreaktif, dan ingin menghasilkan lebih banyak lagi. Batu ujian kedua : "Apakah cinta kita memberi kekuatan baru dan memenuhi kita dengan tenaga kreaktif, ataukah cinta kita justru menghilangkan kekuatan dan tenaga kita?"
Ketiga, Ujian penghargaan.
Cinta sejati berarti juga menjunjung tinggi pihak yang lain. Seorang gadis mungkin mengagumi seorang jejaka, ketika ia melihatnya bermain bola dan mencetak banyak gol. Tapi jika ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ayah dari anak-anakku?", jawabnya sering sekali menjadi negatif. Seorang pemuda mungkin mengagumi seorang gadis, yang dilihatnya sedang berdansa. Tapi sewaktu ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ibu dari anak-anakku?", gadis tadi mungkin akan berubah dalam pandangannya. Pertanyaannya ialah:"Apakah kita benar-benar sudah punya penghargaan yang tinggi satu kepada yang lainnya? Apa aku bangga atas pasanganku?"
Keempat, Ujian kebiasaan.
Pada suatu hari seorang gadis Eropa yang sudah bertunangan datang pada saya. Dia sangat risau, "Aku sangat mencintai tunanganku," katanya, "tapi aku tak tahan caranya dia makan apel." Gelak tawa penuh pengertian memenuhi ruangan. "Cinta menerima orang lain bersama dengan kebiasaannya. Jangan kawin berdasarkan paham cicilan, lalu mengira bahwa kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah di kemudian hari. Kemungkinan besar itu takkan terjadi. Kalian harus menerima pasanganmu sebagaimana adanya beserta segala kebiasaan dan kekurangannya. Pertanyaannya: "Apakah kita hanya saling mencintai atau juga saling menyukai?"
Kelima, Ujian pertengkaran.
Bilamana sepasang muda mudi datang mengatakan ingin kawin, saya selalu menanyakan mereka, apakah mereka pernah sesekali benar-benar bertengkar, tidak hanya berupa perbedaan pendapat yang kecil, tetapi benar-benar bagaikan berperang. Seringkali mereka menjawab, "Ah, belum pernah, kami saling mencintai." Saya katakan kepada mereka, "Bertengkarlah dahulu, barulah akan kukawinkan kalian." Persoalannya tentulah, bukan pertengkarannya, tapi kesanggupan untuk saling berdamai lagi. Kemampuan ini mesti dilatih dan diuji sebelum kawin. Bukan seks, tapi batu ujian pertengkaranlah yang merupakan pengalaman yang "dibutuhkan" sebelum kawin. Pertanyaannya: "Bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah?"

Keenam, Ujian waktu.
Sepasang muda mudi datang kepada saya untuk dikawinkan. "Sudah berapa lama kalian saling mencintai?" Tanya saya. "Sudah tiga, hampir empat minggu," jawab mereka. Ini terlalu singkat. Menurut saya minimum satu tahun bolehlah. Dua tahun lebih baik lagi. Ada baiknya untuk saling bertemu, bukan saja pada hari-hari libur atau hari minggu dengan berpakaian rapih, tapi juga pada saat bekerja di dalam hidup sehari-hari, waktu belum rapi, atau cukur, masih mengenakan kaos oblong, belum cuci muka, rambut masih awut-awutan, dalam suasana yang tegang atau berbahaya. Ada suatu peribahasa kuno, "Jangan kawin sebelum mengalami musim panas dan musim dingin bersama dengan pasanganmu." Sekiranya kalian ragu-ragu tentang perasaan cintamu, sang waktu akan memberi kepastian. Tanyakan: "Apakah cinta kita telah melewati musim panas dan musim dingin? Sudah cukup lamakah kita saling mengenal?" Dan izinkan saya memberikan suatu kesimpulan yang gamblang. Seks bukan batu ujian bagi cinta. "Jika sepasang muda mudi ingin punya hubungan seksual untuk mengetahui apakah mereka saling mencintai, perlu ditanyakan pada mereka, "Demikian kecilnya cinta kalian?" Jika kedua-duanya berpikir, "Nanti malam kita mesti melakukan seks - kalau tidak pasanganku akan mengira bahwa aku tidak mencintai dia atau bahwa dia tidak mencintai aku," maka rasa takut akan kemungkinan gagal sudah cukup menghalau keberhasilan percobaan itu. Seks bukan suatu batu ujian bagi cinta, sebab seks akan musnah saat diuji. Cobalah adakan observasi atas diri saudara sendiri pada waktu saudara pergi tidur. Saudara mengobservasi diri sendiri, kemudian tidak bisa tidur. Atau saudara tidur, kemudian tidak lagi bisa mengobservasi diri sendiri. Sama benar halnya dengan seks sebagai suatu batu ujian untuk cinta. Saudara menguji, sesudah itu tidak lagi mau mencintai. Atau saudara mencintai, kemudian tidak menguji. Untuk kepentingan cinta itu sendiri, cinta perlu mengekang menyatakan dirinya secara jasmaniah sampai bisa dimasukkan ke dalam dinamika segitiga perkawinan.

Mengapa banyak orang tidak bahagia

(3 tips meraih hidup bahagia)

Apakah rahasia hidup yang bahagia itu?....... Banyak orang yang mengidentikkan kebahagiaan dengan segala sesuatu yang berada di luar kita,…. seperti harta benda yang kita miliki. Apakah Anda akan berbahagia jika mempunyai rumah yang indah, mobil mewah, penghasilan yang berlimpah, dan pasangan hidup dan anak-anak yang tampan dan cantik?........ Mungkin Anda akan mengatakan ”ya.”……!..... Tapi, percayalah itu tidak akan berlangsung lama.
Kebahagiaan yang disebabkan hal-hal di luar kita….. adalah kebahagiaan semu. Kebahagiaan itu akan segera hilang begitu Anda berhasil memiliki barang tersebut. Anda melihat kawan Anda membeli mobil mewah, handphone yang canggih, atau sekadar baju baru. Anda begitu ingin memilikinya. Anehnya, begitu Anda berhasil memilikinya, rasa bahagia itu segera hilang. Anda merasa biasa-biasa saja. Bahkan, Anda mulai melirik orang lain yang memiliki barang yang lebih bagus lagi daripada yang Anda miliki. Anda kembali berangan-angan untuk memilikinya. Demikianlah seterusnya. Dan Anda tidak akan pernah bahagia.

Coba katakan pada diri Anda sendiri, ”Saya sudah memilih untuk bahagia apapun yang akan terjadi.” Anda akan merasa bahagia walaupun tidak memiliki harta yang banyak, walaupun kondisi di luar tidak sesuai dengan keinginan Anda. Semua itu tidak akan mengganggu karena Anda tidak menempatkan kebahagiaan Anda disana. Kebahagiaan yang hakiki terletak di dalam diri Anda sendiri. Inti kebahagiaan ada pada pikiran Anda. Ubahlah cara Anda berpikir dan Anda akan segera mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman batin.

Kunci pertama kebahagiaan adalah rela memaafkan

Coba renungkan kata subhanallah. Tuhanlah yang Maha Suci, sementara manusia adalah tempat kesalahan dan kealpaan. Kesempurnaan manusia justru terletak pada ketidaksempurnaannya. Dengan memahami konsep ini, hati Anda akan selalu terbuka untuk memaafkan orang lain. Seorang dokter terkenal Gerarld Jampolsky menemukan bahwa sebagian besar masalah yang kita hadapi dalam hidup bersumber dari ketidakmampuan kita untuk memaafkan orang lain. Ia bahkan mendirikan sebuah pusat penyembuhan terkemuka di Amerika yang hanya menggunakan satu metode tunggal yaitu, rela memaafkan!

Kunci kedua adalah bersyukur dan Ikhlas dalam berbuat

Coba renungkan kata alhamdulillah. Orang yang bahagia adalah orang yang senantiasa mengucapkan alhamdulillah dalam situasi apapun. Ini seperti cerita seorang petani miskin yang kehilangan kuda satu-satunya. Orang-orang di desanya amat prihatin terhadap kejadian itu, namun ia hanya mengatakan, alhamdulillah dengan penuh keikhlasan. Seminggu kemudian kuda tersebut kembali ke rumahnya sambil membawa serombongan kuda liar. Petani itu mendadak menjadi orang kaya. Orang-orang di desanya berduyun-duyun mengucapkan selamat kepadanya, namun ia hanya berkata, alhamdulillah.

Tak lama kemudian petani ini kembali mendapat musibah. Anaknya yang berusaha menjinakkan seekor kuda liar terjatuh sehingga patah kakinya. Orang-orang desa merasa amat prihatin, tapi sang petani hanya mengatakan, alhamdulillah dengan keikhlasan. Ternyata seminggu kemudian tentara masuk ke desa itu untuk mencari para pemuda untuk wajib militer. Semua pemuda diboyong keluar desa kecuali anak sang petani karena kakinya patah. Melihat hal itu si petani hanya berkata singkat, alhamdulillah.

Cerita itu sangat inspiratif karena dapat menunjukkan kepada kita bahwa apa yang kelihatannya baik, belum tentu baik. Sebaliknya, apa yang kelihatan buruk belum tentu buruk. Orang yang bersyukur tidak terganggu dengan apa yang ada di luar karena ia selalu menerima apa saja yang ia hadapi.

Kunci ketiga kebahagiaan adalah tidak membesar-besarkan hal-hal kecil

Coba renungkan kalimat Allahu akbar. Anda akan merasa bahwa hanya Tuhanlah yang Maha Besar dan banyak hal-hal yang kita pusingkan setiap hari sebenarnya adalah masalah-masalah kecil. Masalah-masalah ini bahkan tidak akan pernah kita ingat lagi satu tahun dari sekarang.